Miss Indonesia 2018 Ramaikan Pasar Rakyat Kosmo Batu Templek
A
A
A
BANDUNG - Miss Indonesia 2018, Alya Nurshabrina meramaikan pasar rakyat di kawasan wisata Kosmo Batu Templek, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Minggu (14/10/2018).
Alya yang beberapa bulan menjadi pendamping warga di kawasan tersebut, ikut meramaikan berbagai kegiatan seperti pasar jajanan tradisional, pertunjukan musik, seni melukis, panjat tebing, dan lainnya.
"Ini rangkaian akhir dari kolaborasi antara warga, Odesa, dan saya di kawasan ini. Selama ini, kita sudah bersama-sama mengatasi sanitasi, membangun MCK, dan lainnya," kata Alya.
Menurut dia, kawasan Kosmo Batu Templek pada dasarnya memiliki potensi wisata yang cukup bagus. Namun, karena masyarakatnya selama ini masih terkendala air, sanitasi, dan ekonomi, mereka kurang peduli terhadap potensi tersebut. Jangankan memikirkan pariwisata, sekadar mencari nafkah saja masih kesulitan.
"Permasalahan di kampung ini adalah air. Dan itu sedikit sudah bisa teratasi. Tinggal bagaimana membangun ekonomi warga. Kami juga ajak mereka bisa menanam bunga matahari, kelor, dan tanaman bernilai ekonomi lainnya," beber dia.
Beberapa terobosan yang berhasil dilakukan selama di Kampung Sentak Dulang misalnya, membangun jaringan pipa air sejauh 3 km hingga ke pemukiman warga. Alya bersama Miss Indonesia, Odesa, dibantu warga bersama-sama membangun MCK komunal.
"Harapannya, petani di sini bisa lebih makmur. Mereka tak perlu memikirkan persoalan air lagi. Kami juga ajak anak muda dan masyarakat punya kepedulian terhadap wisata di sini," beber dia.
Ketua Odesa Indonesia, Faiz Manshur mengatakan, Odesa telah mendampingi Alya sejak Agustus hingga Oktober 2018. Melakukan pendampingan mengatasi masalah sanitasi, air, MCK di kampung dan sungai yang mengalir di Batu Templek.
"Selama ini pembuangan tinja warga ke kali yang mengalir ke Batu Tempek ini. Memang ini belum selesai, tapi ini proses. Kami berharap, ini menjadi trigger agar masyarakat kota lihat kampung, berbakti sosial lah ke kampung. Di sini banyak masyarakat yang perlu dibantu. Pendidikan mereka tertinggal jauh," kata Faiz.
Setidaknya, di Kecamatan ini ada sekitar 1.800 KK yang hidup miskin. Di Mekar Manik saja, setidaknya ada 400 KK warga prasejahtera. Hasil penelitian di lapangan bersama Alya, kata dia, masih ada satu KK berpenghasilan USS1 atau sekitar Rp14.000 per hari.
Selama ini, kata dia, Odesa bersama Alya melakukan pendampingan pendidikan untuk anak. Di antara sekolah samin (sabtu minggu) yang melibatkan 200 anak. Mengajak anak melukis dan membawa semangat baru. Sedangkan event pasar rakyat ini, hanya titik tolak kegiatan, agar warga bisa mengelola sendiri.
"Saya kira peran Alya bagus. Dia membawa spirit baru, memberi pendampingan. Dengan berinteraksi di sini, Alya banyak mengetahui kondisi riil masyarakat penghasilan rendah. Harapannya, menjadi pengetahuan dan bidikan Alya sebagai Miss Indonesia," imbuh dia.
Alya yang beberapa bulan menjadi pendamping warga di kawasan tersebut, ikut meramaikan berbagai kegiatan seperti pasar jajanan tradisional, pertunjukan musik, seni melukis, panjat tebing, dan lainnya.
"Ini rangkaian akhir dari kolaborasi antara warga, Odesa, dan saya di kawasan ini. Selama ini, kita sudah bersama-sama mengatasi sanitasi, membangun MCK, dan lainnya," kata Alya.
Menurut dia, kawasan Kosmo Batu Templek pada dasarnya memiliki potensi wisata yang cukup bagus. Namun, karena masyarakatnya selama ini masih terkendala air, sanitasi, dan ekonomi, mereka kurang peduli terhadap potensi tersebut. Jangankan memikirkan pariwisata, sekadar mencari nafkah saja masih kesulitan.
"Permasalahan di kampung ini adalah air. Dan itu sedikit sudah bisa teratasi. Tinggal bagaimana membangun ekonomi warga. Kami juga ajak mereka bisa menanam bunga matahari, kelor, dan tanaman bernilai ekonomi lainnya," beber dia.
Beberapa terobosan yang berhasil dilakukan selama di Kampung Sentak Dulang misalnya, membangun jaringan pipa air sejauh 3 km hingga ke pemukiman warga. Alya bersama Miss Indonesia, Odesa, dibantu warga bersama-sama membangun MCK komunal.
"Harapannya, petani di sini bisa lebih makmur. Mereka tak perlu memikirkan persoalan air lagi. Kami juga ajak anak muda dan masyarakat punya kepedulian terhadap wisata di sini," beber dia.
Ketua Odesa Indonesia, Faiz Manshur mengatakan, Odesa telah mendampingi Alya sejak Agustus hingga Oktober 2018. Melakukan pendampingan mengatasi masalah sanitasi, air, MCK di kampung dan sungai yang mengalir di Batu Templek.
"Selama ini pembuangan tinja warga ke kali yang mengalir ke Batu Tempek ini. Memang ini belum selesai, tapi ini proses. Kami berharap, ini menjadi trigger agar masyarakat kota lihat kampung, berbakti sosial lah ke kampung. Di sini banyak masyarakat yang perlu dibantu. Pendidikan mereka tertinggal jauh," kata Faiz.
Setidaknya, di Kecamatan ini ada sekitar 1.800 KK yang hidup miskin. Di Mekar Manik saja, setidaknya ada 400 KK warga prasejahtera. Hasil penelitian di lapangan bersama Alya, kata dia, masih ada satu KK berpenghasilan USS1 atau sekitar Rp14.000 per hari.
Selama ini, kata dia, Odesa bersama Alya melakukan pendampingan pendidikan untuk anak. Di antara sekolah samin (sabtu minggu) yang melibatkan 200 anak. Mengajak anak melukis dan membawa semangat baru. Sedangkan event pasar rakyat ini, hanya titik tolak kegiatan, agar warga bisa mengelola sendiri.
"Saya kira peran Alya bagus. Dia membawa spirit baru, memberi pendampingan. Dengan berinteraksi di sini, Alya banyak mengetahui kondisi riil masyarakat penghasilan rendah. Harapannya, menjadi pengetahuan dan bidikan Alya sebagai Miss Indonesia," imbuh dia.
(nug)